Artikel Terbaru

Sumber-sumber Aqidah yang Benar dan Manhaj Salafushalih dalam Mengambil Aqidah

Print Friendly, PDF & Email

Bab I – Pasa 2

Aqidah adalah tauqifiyah. Artinya tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil syar’i , tidak ada medan ijtihad dan berpendapat di dalamnya terbatas kepada apa yang ada di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebab tidak seorang pun yang lebih mengetahui tentang Allah SWT, tentang apa-apa yang wajib bagi Nya dan apa yang harus disucikan dariNya melainkan Allah SWT sendiri. Dan tidak seorangpun sesudah Allah yang lebih mengetahui tentang Allah SWT selain Rasulullah S.A.W. Olah karena itu manhaj as-Salaf ash-Shalih dan para pengikutnya dalam mengambil aqidah, terbatas pada al-Qurán dan as-Sunnah.

Maka segala yang ditunjukkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah tentang hak Allah SWT, mereka mengimani, meyakini dan mengamalkannya. Sedangkan apa yang tidak ditunjukkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah, mereka menolak dan menafikkannya dari Allah SWT. Karena itu tidak ada pertentangan di antara mereka di dalam i’tiqad. Bahkan aqidah mereka adalah satu dan jamaah mereka satu juga. Karena Allah SWT sudah menjamin orang yang berpegang teguh dengan al-Qur’an dan as-Sunnah RasulNya dengan kesatuan kata, kebenaran aqidah dan kesatuan manhaj. Allah SWT berfirman:

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, …(Ali Imran: 103)

Jika datang kepadamu petunjuk dari padaKu, lalu barang siapa yang mengikuti petunjukKu, maka ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Thaha: 123)

Karena itulah mereka dinamakan firqah najiyah (golongan yang selamat). Sebab Rasulullah SAW telah bersaksi bahwa merekalah yang selamat, ketika memberitahukan bahwa umat ini akan terpecah menjadi 73 golongan yang kesemuanya di neraka, kecuali satu golongan. Ketika ditanya tentang yang satu itu, beliau menjawab,

Mereka adalah orang yang berada di atas ajaran yang sama dengan ajaranku pada hari ini, dan para sahabatku“(HR. Ahmad)

Kebenaran sabda Rasulullah SAW tersebut telah terbukti ketiga sebagian manusia membangun aqidahnya di atas landasan selain al-Qur’an dan as-Sunnah, yaitu di atas landasan ilmu kalam dan kaidah kaidah manthiq yang diwarisi dari filsafat Yunani dan Romawi. Maka terjadilah penyimpangan dan perpecahan dalam aqidah yang mengakibatkan pecahnya umat dan retaknya masyarakat Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

0:00
0:00