Artikel Terbaru

Bahaya Mengunjungi Situs Penuh Syubhat

Print Friendly, PDF & Email

Imam Az-Dzahabirahimahulloh : “Sesungguhnya hati-hati ini lemah sedangkan syubhat menyambar-nyambar”.

Penyakit yang menimbulkan sakitnya hati ada dua yaitu syubhat dan syahwat.
Penyakit syubhat (kerancuan berpikir atau kesalahan pemahaman) antara lain seperti kekufuran, kemunafikan, keraguan, bid’ah, dll.

Adapaun penyakit syahwat (mengikuti nafsu) antara lain zina, mencintai kekejian, dan berbagai macam kemaksiatan.

Pertanyaan:

Syaikh –semoga Allah senantiasa menjaga anda- apa nasehat anda kepada para penuntut ilmu seputar permasalahan membaca syubhat dan memasuki forum-forum yang tidak berdasarkan manhaj ahlussunnah wal jama’ah, membaca isinya kemudian menyebarkannya kepada orang-orang dengan alasan bahwa itu merupakan suatu keharusan untuk membantah kesalahan yang telah diketahui.

Syaikh Abdurrazaq Al-Badr:

Ini berbahaya bagi agama, berbahaya bagi agama. Sungguh ahlul ilmi telah berkata sejak dahulu: Jika engkau ingin membahayakan diri dengan sesuatu, jangan dengan membahayakan agamamu.Seorang penuntut ilmu yang masih pemula, ilmunya masih lemah, masih sedikit kualitas keilmuannya, jika dia memasuki forum-forum seperti ini dan membaca buku-buku yang penuh dengan syubhat maka hal itu akan membekas di dalam hatinya dan mengguncang dadanya. Dan sedikit banyak akan tetap berada di dalam dada sampai mati dan tidak hilang.

Dengan alasan inilah tidak diperbolehkan bagi penuntut ilmu membahayakan agamanya dan memasuki situs-situs dan forum-forum yang semisal dan membaca kitab-kitab yang memunculkan syubhat dikarenakan hal itu membahayakan iman dan mempengaruhi aqidah.

Hal yang seharusnya dilakukan oleh penuntut ilmu adalah memusatkan perhatiannya dan waktunya untuk mempelajari ilmu. Hal itu dilakukan dengan belajar dari sumber yang shahih, lurus, yang bermanfaat yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Mempelajarinya dengan penuh ketekunan dan menghafalnya secara perlahan dan memahaminya dengan pemahaman yang benar dan membaca dari referensi ahlul ilmi. Sehingga pada dirinya terbentuk pengetahuan yang ilmiyah dan shahih.

Adapun jika memasuki situs ini dalam keadaan dia masih penuntut ilmu pemula, itu akan memberikan efek buruk pada dirinya dan menimbulkan keraguan dalam aqidah, dan memberikan rasa was-was pada dirinya. Berapa banyak pemuda yang terjerat was-was yang menyebabkan hatinya keras dan rusak.

Maka seharusnya bagi penuntut ilmu untuk menjauhi situs-situs penyeru kesesatan dan syubhat, dan memusatkan waktunya dengan menghafalkan ilmu syar’i  dan menguatkannya. Adapun membantah syubhat itu bukanlah bagiannya. Membantah syubhat itu bukan urusan dia, itu adalah urusan ahlul ilmi. Semoga Allah merahmati orang yang mengetahui posisi dirinya, dan menempatkan dirinya pada tempat yang tepat.

Dan urusan membantah syubhat dan menanggapinya dari kalangan ahlul bid’ah itu urusan ahlul ilmi. Sedangkan penuntut ilmu itu urusan dan kewajibannya adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Sebagai seorang penuntut ilmu yang masih kecil kemudian duduk bersama ahli bid’ah yang besar dan berkata: Aku akan mendebatnya, atau aku akan menegakkan hujjah padanya. Maka tidaklah dia meninggalkannya kecuali telah dipengaruhi oleh syubhat.

Terkadang beberapa pelajar datang kepada kami dengan membawa perasaan was-was. Apakah dia membawa itu dari diri sendiri atau bermajelis dengan penyeru kesesatan atau mengunjungi situs-situs dan chat room atau membaca buku-buku yang berisi syubhat. Maka dia telah membahayakan agamanya dan memenuhi hatinya dengan syubhat yang menghempaskan.

Maka intinya, bagi penuntut ilmu agar menjaga waktunya untuk ilmu yang bermanfaat dan beramal shalih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

0:00
0:00